Skip to main content

rasanya seperti dikhianati

pernah? bangun tidur dengan perasaan hampa, kosong, linglung butuh pegangan dan yang pingin kamu lakuin cuma ketemu sama seseorang, atau setidaknya mendengar suaranya, menyemangatimu, mungkin? jadi apa pernah? kalau aku, sering. sering bangun tidur dengan perasaan seperti itu, dan tidak ada yang ingin dilakukan selain tetap tinggal di tempat tidur, masa bodoh dengan kelas pagi.


perasaan itu, rasa sakitnya nyata.
aku bingung harus menceritakannya dari sisi mana terlebih dahulu.

berusaha buat ngga dirasakan dan tetep menjalani aktivitas seperti biasa itu ya rasanya penuh kebohongan. mau sampai kapan pura-pura bahagia? bahkan ketika aku ingin bercerita ujungnya selalu seperti ini, mengeluh mengeluh mengeluh terus saja mengeluh sampai manusia bisa tinggal di planet pluto.


aku cuma......... merasa ngga dihargai.
itu aja.







akan banyak hal.
bahkan dari sisi hal yang tidak bisa aku ceritakan disini. terlalu sensitif, terlalu mengganggu privasi dan aku terlalu tidak mampu untuk bercerita.
aku memilih untuk tidur.
lagi-lagi jalan paling mudah untuk lari sejenak dari kenyataan. berharap ketika aku bangun nanti semua perasaan hampa yang menyakitkan ini akan hilang.
walaupun semua ternyata kembali.


aku merasa seperti dikhianati.
bercanda.
mungkin itu maksudnya, tapi buat aku bercandaan yang tidak patut untuk dijadikan materi bercandaan. supaya semua tertawa? lucu? bagimu. tapi tidak buat aku.
aku yang terlalu sensitif mungkin.
tapi bisa saja mereka yang keterlaluan.
berkoar-koar tentang menjaga omongan tapi omongan sendiri? apakah aku harus membelikan cermin berukuran super besar di hari ulang tahunmu?

aku merasa seperti dikhianati.
aku memang bodoh, kurang pintar, tidak pandai menangkap materi di kelas dengan benar, tidak seperti kalian. indeks prestasiku memang tidak cumlaude. aku memang agak sedikit kurang dalam menangkap inti pembicaraan yang kalian sering sebut sebagai lemot, lola? iya. aku memang seperti itu. aku mungkin juga belum bisa jadi pasangan yang baik buat pasanganku. aku cengeng dan gampang memikirkan apa kata orang sampe segitu masuk ke hatinya...

aku disini selalu jadi bagian terbully.
aku ngga masalah. aku dulu bahkan rela jadi yang selalu dijadikan bahan tertawaan yang penting mereka semua jadi temanku, begitu. itu dulu dan aku tidak masalah karena itu dulu. walaupun sekarang ternyata tetap seperti itu.

rasanya seperti dikhianati.
aku bahkan tidak benar-benar tau mana yang benar-benar ada dan mendukungku, atau hanya berpura-pura ada dan mendukungku.
ngga usah pura-pura ada, aku ngga butuh.
ngga usah berkata seolah olah selalu ada, aku ngga butuh.
aku tau kalian tau aku ngga mampu, jadi jangan coba membesarkan hatiku dengan mengatakan aku mampu. karena aku tau aku memang ngga mampu.
tolong.
rasanya seperti dikhiati. pedih.

aku memang ngga pandai bikin acara, mengoordinasi acara, aku suka lari dari tanggung jawabku, aku hanya mementingkan kesenanganku. tapi, ketika aku minta apa yang aku usahakan dihargai, sedikit saja, apa boleh?
sedikit saja usahaku, aku minta dihargai, apa boleh?
apa boleh?





aku memang ngga bisa apa apa.
tapi aku berusaha melakukan apapun, sesuai yang aku mampu, buat kamu, buat mereka, buat kalian semua. dan kalau aku minta sedikit penghargaan, apa boleh?




Comments

  1. Kamu tahu ?
    Rencana rahasia yang sudah di buat harus tetap dilaksanakan, sekalipun itu sudah tidak menjadi rahasia.....

    ReplyDelete
  2. Dan kalau ngga dihargai? Belum dilakuin aja sudah dihina dina wkwkwk apalagi kalo dilakuin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

canggung

Ternyata adanya jarak dan waktu yang mengisi kekosongan bisa menciptakan emosi yang dinamakan canggung. Aku sebenernya nggak tau sih, apakah canggung ini bisa dikategorikan sebagai bentuk emosi. Tapi ya, menurutku termasuk, karena melibatkan perasaan dan pemikiran. Hati dan otak turut serta dalam membentuk suasana ini. Aku pernah punya teman-teman akrab. Akrab sekali. Sampai semua hal aku ceritakan. Sampai tidak ada hal yang terlewatkan untuk aku sampaikan. Akrab sekali sampai hampir selalu bersama. Tapi kemudian terpisah dan berakhir canggung ketika akhirnya bertemu kembali. Jarak yang membentang mengisi kekosongan dan muncullah rasa itu. Canggung. Dulu, sih, inner circle. Sekarang?  Mohon maaf. あのう、すみませんが、今ちょっと…。 違うよ! Aku tidak menyalahkan jarak. Karena jarak sebenarnya tidak akan berarti jika diisi dengan komunikasi yang baik. Tapi aku tidak pandai menjaga komunikasi. Satu per satu teman akrab berakhir menjadi teman yang pernah akrab. Kalo lagi senggang aja bar...

semua akan ada waktunya

When you feel exhausted, don't hold back, it's okay to be down -orange- Sedang musimnya tertekan dan depresi melihat teman-teman seangkatan satu per satu mulai menyelesaikan kewajibannya di kampus. Sedang musimnya iri melihat raut bahagia teman-teman yang berhasil menanggalkan status mahasiswanya. Sedang musimnya mengeluh dan sambat karena penelitian dan skripsi belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sedang musimnya muak akan pertanyaan "semester berapa" "kapan sidang" "kapan wisuda"

Rangga Adriatmoko

Cause as long as you keep it as a secret, it’s gonna be okay... Aku melihatmu mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak dengan perpaduan warna merah-hitam-putih, celana jeans hitam serta sepatu kets putih dan menenteng sebuah gitar listrik. Sepertinya, kamu sedang bersiap-siap untuk naik ke atas panggung.  Aku terpaku.  Ah, kamu tampak begitu tampan.  Kau tampaknya memang bukanlah sosok yang pantas untuk diabaikan. Dan aku, tak sedikitpun mengalihkan padanganku ke arah lain selain ke arahmu. Tak peduli seramai apa suasana disini, yang aku ingin hanyalah memandangmu.  Iya, cukup kamu. Tepuk tangan riuh mengakhiri penampilanmu yang memukau itu. Semua penonton bersorak-sorai meneriakkan namamu. Dari atas panggung itu, kulihat kamu tersenyum, tersenyum manis sekali. Aku menatapmu lama.  Pikiranku sepenuhnya tersedot oleh asa tentangmu.  Aku terhipnotis.  Kamu tahu, bagiku, tak ada yang lebih indah dibandingkan dengan ini. Bahkan hingga kamu meletakkan gitarm...