Skip to main content

what lies ahead




우리가 언제는 믿을만한 구석이 있었니?


Sejak tanggal 31 Desember kemarin, aku menemukan diriku bekerja sangat keras untuk menerjemahkan sebuah commentary video drama Happiness berdurasi 32 menit. 3 hari 2 malam aku mengerjakannya diiringi perasaan excited tiada henti. Well, sebenarnya juga aku sedang berupaya menahan diri untuk tidak menulis essay tentang Happiness.

Setelah menyelesaikan tugas kuliah lebih awal untuk winter vacation, aku pikir aku berhak untuk me-refresh pikiranku. Perasaanku yang sudah membucah meluap-luap membuatku secara random memutuskan untuk, "apa aku sub video aja Happiness ya?".


12月31日 (金)午後4時
Aku mengatakan ingin menerjemahkan video commentary tapi takut kena copyright.






12月31日 (金)午後6時
Aku sudah di depan laptop, serius menerjemahkan video yang tadinya aku tahan untuk tidak aku terjemahkan.



Aku selalu menemukan diriku tidak bisa, atau boleh dibilang, sulit untuk dihentikan, ketika aku sudah mempunyai ketertarikan tertentu. I'll said, "control yourself, lower your tension a bit and stop being too immersed!!", but I just can't help myself.


Baik itu pada seseorang. Ataupun sesuatu.


Aku akan bekerja sangat keras untuk itu. Halang rintang yang menghadang tidak akan membuatku menyerah begitu saja. Kalaupun aku harus berhenti, aku akan berhenti ketika aku sudah mengupayakan semua yang aku mampu.



I am being too loud whenever I get excited over something. Aku akan menjadi overly curious, overly excited, and I'll do it with all my heart. Dan menjadi sangat keras kepala alias ngga bisa dibilangin.

Nggak ada ungkapan setengah hati.

내가 꼭 그렇게 만들거니까!!!! 꼭!!!!!


考えれば考えるほど、これはやっぱり私の魅力的だそうね〜
bisa menjadi charming point, tapi juga bisa menjadi weakness.







1月1日 (土)午前1時
明けましておめでとう!

Tapi aku terlalu asik di depan laptop sampai tidak sadar telah lewat jam 12 malam. Tapi, terjemahannya belum selesai.
Apa lanjut nanti pagi-pagi aja ya? pikirku.
Aku naik ke tempat tidur dan mematikan lampu.



Tapi baru beberapa saat terpejam, aku cemas tidak karuan. Aku tidak boleh tidur. Aku harus segera menyelesaikan terjemahannya, pikirku. Aku bangun dan menyalakan laptop lagi. Bekerja hingga subuh menjelang. Begitulah kegiatanku sejak tanggal 31 Desember hingga 1 Januari dini hari.


1月1日 (土)午後11時
Terjemahan selesai. Butuh waktu lama karena ribet sekali astaga pake aplikasi video editor.


Aku sedang meng-export hasil editan videoku.
Tapi aku mendapati masalah besar.


Subtitlenya tidak keluar. Subtitlenya hanya muncul di 5 menit pertama saja.
Kenapa? Ada apa? 야이잇씨발! pikirku.


Aku mencoba dan terus mencoba, mencari tahu apa yang salah.


Hingga tidak terasa sebentar lagi akan menuju tanggal 2 Januari. Rasa penasaranku tidak menghentikanku. Aku coba akali dengan berbagai cara, berkali-kali aku coba, hingga pukul 10 pagi di tanggal 2 Januari, aku telah berhasil menemukan penyelesaiannya dan berhasil mendapatkan video commentary bersub bahasa inggris seperti yang aku ingini.

Kepalaku terasa berat, pundak dan leherku kaku, pergelangan tangan kananku sakit, dan mataku berkunang-kunang. Aku sangat-sangat kurang tidur. Tapi lebih dari itu, aku lega karena sudah menyelesaikan apa yang aku putuskan untuk aku lakukan.

Selesai masalah satu, muncul masalah selanjutnya.

Aku menguploadnya di channel YouTube.
Lah. Kena copyright!!!!!!????? 아니 왜???????? TvN, 나한테 왜저래 진짜아아?????

Aku coba cut videonya menjadi 3 bagian, lalu mengupload ulang. menjadi 4 bagian, lalu menguploadnya ulang.

TETAP KENA COPYRIGHT.
진짜 열심히 했는데... 밤늦게까지 깨어 있었고 비디오를 내보내는 동안 몇 가지 문제가 발생했는데. 이게 뭐야아악ㅠㅠㅠㅠ


di Instagram, Twitter, TikTok bahkan, ada banyak potongan-potongan video commentary bersub, tapi kenapa di YouTube kena copyright???? Sebagai orang yang yang akun Twitternya digembok, tidak punya akun Instagram apalagi TikTok, ini sungguh-sungguh unfair ><


Potongan videoku di-trimmed oleh YouTube dari 10 menit menjadi 10 detik. Aku tertawa hambar penuh keputus-asaan. 너무 속상해 진짜아악잇 ><


Malam-malam panjang yang telah aku habiskan menjadi sia-sia. 全部無駄になちゃって〜


아니 그보다.... aku lebih merasa tidak enak hati karena telah memaksa laptopku untuk bekerja lebih keras dariku.


1月2日 (日)午11時
Aku mematikan laptopku.
Maafkan aku yang terlalu impulsive ini, sweetheart. Terima kasih atas kerja kerasmu, hari ini aku akan membiarkanmu beristirahat. お疲れさま〜

Ini adalah penyesalan pertama yang aku rasakan di awal tahun 2022.



Walaupun sering mikir panjang, overthinking, dan semacamnya, aku tetaplah impulsive.
Aku sering lama berpikir tapi kemudian bertindak sebaliknya tanpa pikir panjang.

Terus ngapain tadi aku mikir lama kalo ujungnya nggak dilakuin???????


우리의 미랜 무궁무진 하다는거지~
괜찮으니깐
걍 저질러!!
아님 말자 하는 마음으로
나처럼

Aku realistis, seorang pessimistic yang optimis, dan cukup visioner juga.... tapi juga mengutamakan apa yang aku rasakan pada saat yang sama.

Jadi hal seperti ini bukan pertama kalinya.


익숙하는데 그래도.....배가 더부룩하고 마음이 속 안 좋아ㅠㅠ


Dan saat itu terjadi lagi, dan lagi, dan lagi, aku selalu berpikir, "이바보 녀아...진짜 왜 그랬냐?"



Tapi aku telah menerima dengan lapang dada. Tidak ada yang patut disalahkan, dan tidak ada yang perlu disesali.


I mean...none knows what lies ahead?


Selamat tahun baru!! 다들 해피니스 하세요~

Comments

Popular posts from this blog

そして、生きる

di pagi buta ini aku kembali membaca tulisan yang aku buat pada bulan Desember tahun 2014. dimana Rangga bilang, aku adalah anak yang gigih, karena selalu melakukan sesuatu yang disukai dengan 1000% usaha. Rangga adalah awal.  Pemilik Nirmala adalah proses.  dan aku akan menentukan akhirnya. Philip Dormer Stanhope, Earl of Chesterfield once said,   "It's important to have the ability to distinguish between impossible and possible..." melepaskan dan merelakan bukan berarti kegagalan. melepaskan dan merelakan juga bagian dari belajar. keberanian memang dibutuhkan untuk tetap bertahan. hanya orang-orang gigih dan penuh tekad yang mampu bertahan. tapi keberanian juga dibutuhkan ketika merelakan dan bergerak maju.  tidak mudah untuk memutuskan mengambil satu dua langkah ke depan dari tempat awal bertahan. terutama ketika ada begitu banyak perjuangan dan usaha yang dikerahkan untuk sampai di tempat itu. ada kalanya kita harus menyadari kapan waktunya untuk bertahan dan kap...

untuk Dany di surga

ini sudah hampir seminggu setelah kepergianmu... takkan selamanya, tanganku mendekapmu. takkan selamanya, raga ini menjagamu. Seperti alunan detak jantungku, tak bertahan melawan waktu dan semua keindahan yang memudar atau cinta yang telah hilang... lagu ini.. lagu yang dimainin pas Kirana kemaren. Waktu semuanya belum berubah. Waktu aku masih bisa ngeliat kamu ketawa. You’re gone too soon dan... Rest In Peace Dany Candra Kurniawan.  “Mas Dany kecelakaan mbak pulang dari Kirana kemaren. Meninggal.....” DANY? Kamu beneran udah meninggal? Aku nggak percaya. Aku nggak mau percaya. Bilang kalo mereka semua bohong soal kamu Dan! Bilang ke aku itu semua cuma bohong! Kamu masih sehat kan? Kamu besok masuk sekolah kan? Kirana kemaren kamu masih ngobrol sama aku. Kamu masih minta difoto sama aku. Kok secepet ini? Aku nggak percaya. Aku belum mau percaya. Tolong bilang kalo semua ini bohong... Nanti nggak ada yang bilang, “aku kan kereeeen” lagi di kelas. Nggak...

pulang ke rumah

Rumah? Sebenernya apasih yang bisa disebut rumah itu. Bangunan beratap dengan kasur bantal dan guling di dalamnya? Atau apa? Sebenernya apa yang bisa dan layak aku sebut sebagai rumah? Kriteria apa yang memenuhi untuk kemudian bisa disebut rumah. Dan ketika aku bilang, “I wanna go home,” sebenernya ‘home’ seperti apa yang ingin aku tuju? Walaupun aku masih belum mampu menjawab pertanyaan yang aku ajukan sendiri, aku rasa tidak semua tempat bisa disebut rumah, dan tidak semua tempat akan terasa seperti rumah. Dan aku pikir, kalian juga setuju. Masafin bilang, aku selalu susah buat diajak kumpul, merapat menuju keramaian dan gelak tawa. Masafin bilang aku ngga pernah berubah. Selalu aja bermasalah setiap ada kumpul-kumpul. Dia bilang aku selalu malas bersosialisasi, aku tidak mau hidup di luar duniaku, aku tidak mau berinteraksi selain dengan duniaku. Aku juga tidak tahu. Tidak tahu mungkin memang bukan jawaban yang diinginkan ketika ada pertanyaan. Tapi sejauh ini, a...