Skip to main content

diam bukan berarti tidak tahu


silence isn't always mean as don't know.

apakah hanya karena dia tidak mengatakannya, lantas kamu berpikir dia tidak tahu apa-apa? apakah hanya karena dia tidak mengatakannya, lantas kamu berpikir dia tidak merasakannya? tidak. diam tidak selalu dapat diartikan sebagai ketidaktahuan.

dunia ini penuh dengan rahasia. bahkan lautan yang tenang pun memiliki rahasia. beberapa orang mungkin memilih menyimpan rahasianya sendiri dan kamu mengenalnya sebagai privasi. namun ada pula yang membaginya kepada orang lain yang mereka percaya dapat menjaga rahasianya dan sesuatu yang dibagi sudah tidak bisa disebut sebagai rahasia lagi.

mungkin ada rahasia yang akan tetap menjadi rahasia. tetap tersimpan rapi sampai saat dimana kamu memutuskan membuatnya menjadi bukan suatu yang harus dirahasiakan lagi. atau bisa saja secara tidak sengaja kamu membongkar rahasia itu. rahasia akan tetap menjadi rahasia selama orang itu menginginkannya agar tetap menjadi rahasia. tapi tak ada rahasia yang selalu jadi rahasia. bahkan pepatah menyebutkan bahwa dinding pun memiliki telinga. sekeras apapun kamu menyembunyikan sesuatu, serapi apapun, suatu saat nanti pasti akan terbongkar.

tinggal tunggu waktu.
that moment will come to you, soon.

iya, waktu. waktu akan terus dan terus menerus bergulir maju tanpa sekalipun mempedulikan kamu yang merengek-rengek memohon agar dia berputar mundur. berhentilah mengharapkan yang tidak mungkin, walau kamu tahu tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. berharaplah yang tinggi, tapi tolong yang realistis, bukannya malah mengharapkan waktu berhenti berputar atau bahkan berputar balik. you're not a child again, are you? :))

waktu itu misterius. waktu itu jahat. waktu itu kejam. tapi waktu itu menyembuhkan.

kamu tentu akan merasa waktu berjalan sangat cepat ketika ada di suatu titik dimana kamu harus berpisah dengan orang-orang yang kamu sayangi. saat ini, kamu bisa saja sedang terpuruk karena sakit hati, tapi nanti kamu akan terbiasa dengan sendirinya. ah. kamu tak akan bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan, kecuali kamu memang seorang peramal atau sejenisnya. bahkan Allah pun berfirman, bahwa takdir bisa dirubah, apabila manusia itu berusaha. sekelam apapun masa lalumu, seterpuruk apapun nasibmu saat ini, masa depanmu masih suci :)

i wish i could read your mind.

kamu tak akan pernah tahu apa yang ada di pikiran orang lain. apa yang ada di pikiranmu sendiri pun terkadang kamu masih bingung. bisa membaca pikiran orang lain mungkin adalah keinginan setiap orang. termasuk aku. aku ingin bisa membaca pikiran orang. membaca pikiranmu, terutama :). sehingga aku dapat mengartikan semua diammu itu. sehingga aku mendapat jawaban atas semua pertanyaanku yang hanya kamu jawab dengan diam, diam dan tersenyum itu.

silence is the scared thing ever, i think.

beberapa orang mungkin memilih untuk tetap diam, walau sebenarnya mereka tahu sesuatu. tapi mereka memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan menjadi penonton. bukankah tidak ada yang lebih mengasyikkan dari duduk manis dan melihat apa yang sedang terjadi. kamu bahkan tak perlu repot-repot untuk ikut campur tangan. hanya diam dan menyaksikan. menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. sama seperti nonton drama di televisi. kamu hanya perlu membiarkan sang sutradara memimpin dan mengatur jalannya cerita.

namun, beberapa orang yang lain memilih diam, tetapi tetap bersuara jika diminta. jadi, jika kamu datang dan memutuskan untuk membagi rahasiamu kepada mereka, maka mereka akan tersenyum   mungkin agak sedikit jahil    dan berkata, "aku sudah tahu kok, bahkan sebelum kamu cerita gini, aku sudah tahu. kalem aja, aku nggak bakal bilang siapapun kok", yang otomatis akan membuatmu menyahut, "kok bisaa?". dan kemudian kamu akan dibuat nggeremeng panjaaaaaang sambil nutupin muka karena malu.

dan sebagian kecil dari mereka memang tahu, karena mereka mencari tahu. dan sisanya, mereka memang tidak tahu apapun dan akan segera tahu pada waktunya nanti. dan saat mereka tahu nanti, kamu sudah tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya. atau mereka akan tetap tidak tahu apapun karena mereka merasa tidak perlu dan tidak mau tahu. it's none of their bussiness. hidup mereka sudah cukup rumit tanpa mengurusi hidup orang lain. tapi sepertinya, hanya sedikit sekali yang seperti itu :3

tetapi bagiku diam itu.....menakutkan. bayangkan saja, jika ada seseorang    yang mungkin hanya sekilas kamu mengenalnya, yang bahkan tak pernah sekalipun kamu bagi rahasiamu kepadanya   datang menyapamu, kemudian duduk di sampingmu, lalu berkata, "kamu nggak usah pura-pura, aku sudah tahu semuanya.......sejak lama", sambil tersenyum. kenapa pula harus sambil tersenyum sih? yah, dan yang kamu rasakan selanjutnya adalah kamu ingin menceburkan dirimu di tengah lautan pasifik dan tidak muncul kembali.

yap. be careful of you're self, dude.

mungkin saja, orang yang selama ini kamu pikir nggak tahu, ternyata.......sudah tahu sejak lama. dan kemudian disunnahkan bagimu untuk merasa insecure karena ini.

diam memang tak akan pernah menyelesaikan masalah. tetapi mungkin memang lebih baik diam, jika dirasa berbicara justru malah akan semakin memperumit masalah.

..................dan sekarang, aku merasa gagal menjaga rahasiaku sendiri. iyaaaaa, lagi-lagi ini karena kebodohanku. aduh, kenapa aku bodohnya nggak selesai-selesai? /lari ke pojokan/ /nutupin muka/ muaaaluuuu nemennn :""""3

Comments

  1. sebagian memilih diam tapi sebenarnya dia berbicara, tanpa sadar :)
    oh life.

    ReplyDelete
    Replies
    1. gimana caranya dia bicara? kan diem.............

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

久しぶり

昔好きだった人にもう一度話したかった。 久しぶり、 元気だった? 最近どう? それだけ知りたかった。 私は元気だよ、君は…って こっちは天気だんだん寒くなるよって 毎日大変だったけど、楽しもうとしているよって伝えたかった。 もう一度会いたかった。 会って話したかった。 昔好きだった人にまた普通に話したかった。

Lost in Japan: one day in Nara

Pada awal bulan September 2018, aku menghabiskan seharian waktuku di Prefektur Nara, Jepang. Apabila dibandingkan dengan prefektur lain di wilayah Kansai, sepertinya Nara adalah prefektur paling tenang. Yang sepertinya lagi, populasi rusanya lebih tinggi daripada populasi manusianya. Prefektur Nara terkenal dengan rusa-rusanya. Rusa-rusa ini dianggap sebagai dewa, sehingga tidak ada pemburuan, justru dipuja dan tidak ada saingan aliasnya lagi adalah tidak ada predator. Rusa-rusa ini benar-benar merajai prefektur Nara, aku menyadarinya ketika keluar dari Kintetsu-Nara Eki.

ingin berhenti

Tulisan pertama di tahun 2020 berisikan tentang luapan amarah yang tidak pernah tersampaikan kepada yang bersangkutan, tentang harapan yang entah kapan akan terwujudkan, tentang keputusasaan dan ketidakpercayaan diri yang terakumulasi dengan sangat baik. Aku marah kepada dunia. Aku marah kepada diriku sendiri. Kenapa sih manusia selalu SARA. Lemah lalu menyalahkan gender. Umur lantas menentukan bagaimana bersikap. Dan lain-lain.. Kalau lemah, ya lemah aja. Jangan bawa-bawa “aku kan cewek” untuk membenarkan ketidakberdayaan. Kalau memang enggan, ya bilang tidak mau, jangan bawa-bawa “bukan umurku melakukan ini”. Kalau tidak tahu diri, ya jangan bawa-bawa “aku sudah tua, kamu harus menghormati dan menurutiku. Aku berhak memerintahmu” untuk membenarkan kesemena-menaan. Kalau tidak tahu malu, ya jangan bawa-bawa "Aku kan bukan orang jawa" untuk memenuhi keegoisan. Ada batasannya. Garis batas yang begitu tipis.