Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

takdir, katanya

yap. takdir, katanya. kadang bertanya-tanya kenapa dulu aku begitu yakin memilih mikrobiologi walaupun hasrat dan impian sejak kecil jadi arsitek. kenapa dulu hanya memilih mikrobiologi tanpa sekalipun terpikir untuk berani mengambil resiko mencoba teknik arsitektur. jadi, mari kita bermain-main dengan "what if". bagaimana jika dulu ternyata aku memilih teknik arsitektur alih-alih mikrobiologi. dan diterima. maka aku akan menjadi bagian dari KMFT. menjadi bagian dari Klaster Insfrastuktur. menjadi bagian dari KMTA. aku akan berada dalam hiruk-pikuk nyanyian Supersonik saat Porsenigama dimulai. aku akan bersorak-sorak bersama yang lain "Demi birunya lautan dan kuning keemasannya mentari pagi, Teknik Jaya! Teknik Jaya! Teknik! Teknik! Teknik! Jaya! Jaya! Jaya!". aku akan lebih mudah mencari referensi di toko-toko buku. aku akan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan orang jika ditanya dari jurusan apa. It's all about "Pride a...

Definisi Merindu - KKN : Memories Last Forever (Part 03.)

"kau adalah puisi hati, di kala rindu tak bertepi..." Oktober, 2017. KKN sudah berakhir berbulan-bulan yang lalu. Semua laporan, borang kegiatan, pertanggung-jawaban, semua sudah tuntas. Pun bahkan nilai KKN sudah terpampang cantik di portal akademik mahasiswa. Euforia KKN sudah berakhir. Seberapa keras aku berusaha untuk me- maintain kehangatan itu. Serba-serbi KKN-PPM UGM Periode Antar Semester 2017 telah benar-benar usai. Topik perbincangan pun sudah mulai berganti dengan hal-hal lain yang lebih diprioritaskan. Tapi kenapa aku masih saja stuck di dalam memori dua bulan KKN? Ketika semua sudah mulai bergerak dan memulai kehidupannya seperti biasa, kenapa aku masih bangun tidur dengan perasaan hampa seolah jiwaku masih tertinggal di dalam kenangan dua bulan itu?  Ketika ditanya, hal apa yang paling berkesan di momen 2 bulan KKN? Sedetik aku terhenyak kebingungan, hmmmm apa ya? Apa hal yang paling berkesan?  Aku bingung harus memilih mana yang h...

orang-orang yang berpikiran pendek

Ide tulisan ini bermula dari semakin maraknya pemberitaan intoleransi beragama dan lain lainnya pada berbagai media sosial, baik cetak maupun elektronik. Apabila ada yang berpendapat bahwa menulis adalah hal yang mudah, sesungguhnya mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang sok tau yang berpikiran sempit. Tulisan ini sebenarnya adalah penggabungan antara paper mata kuliah pendidikan agama Islam yang sempat dikumpulkan sebagai tugas untuk ujian akhir semester kemarin, pesan broadcast salah satu teman di grup sosial media dan pemikiran pribadi. Sesungguhnya tulisan ini tidak berniat mendukung atau menjatuhkan golongan-golongan tertentu. Dibanding tulisan-tulisan sebelumnya (yang isinya hanya keluhan-keluhan anak remaja alay yang penuh drama), mungkin tulisan ini agak berbobot (sedikit). Menurutku, benar jika beragama pada era dewasa ini memiliki tantangan tersendiri karena selain dihadapkan pada semakin banyaknya prespektif pemahaman yang berbeda dalam lingkup agama tertentu di...