Skip to main content

thank you, 2019



2019 will come to an end soon.
12月だね。年末。

Ketika membicarakan tentang pencapaian apa saja yang telah aku raih tahun ini, aku mengingat resolusi 2019 yang pernah aku tulisan dan tempelkan di dinding kamar. Supaya semua orang membacanya, semua orang mendoakan dan turut mengamininya.

1#
Mengupgrade akun Spotify menjadi akun premium.

Ini sangat simple dan sederhana tapi perlu perjuangan karena setiap bulan aku harus membayar tagihan berlangganan sebagai ganti tidak perlu mendengarkan iklan dan bisa mendengarkan lagu secara offline. Tidak apa-apa, anggap saja sedikit sacrifice untuk satu langkah menuju hidup tanpa iklan.


#2
Lulus sebelum umur 23 tahun.

Oke ini agak terlewat 15 hari. Jadi aku lulus di umur 23 tahun 15 hari. Tidak cumlaude, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah menyelesaikan tugas dan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Selamat telah menjadi sarjana. 卒業おめでとう、自分。


3#
Mengikuti TOEFL iBT atau yang setara.


4#
Belajar bahasa jepang sampai dengan N3.

Berbicara tentang nomer 3 dan 4, 今年はよく国語試験をたくさん受けった。ACEPT UGM, TOEFL ITP, JLPT N4, IELTS, JLPT N3.

去年は、日本語のこと全然わからなかった。日本から帰国後、日本語の興味があって、それで1月から文化研究会で日本語を勉強していた。同時に日本語の勉強と大学の研究のはとても大変だった。本当は一番楽しい時間は文化研究会で日本語を勉強する時だ。先生は親切で、優しくて、面白かったんだ。日本人と友達を作ってた。

今年もやっと卒業した。卒業したばかりで、日本語能力のおかげで、すぐ職場を見つけた。社長は日本人の子孫から、社長は私のこと好きになっちゃった。会う時、いつも食事を連れてくれた。しかし、同時に仕事と日本語の勉強は大変疲れた。あの時日本語の勉強、辞めたほうがいいと思うってた。勉強の時間がないからさ。やっぱり、日本語は難しいよね、特に漢字と文法、全然わからないんだもん。けどね、諦めちゃ、ダメ!って心からずっとずっとその言葉を繰り返した。

今まで私の日本語能力は変わらないまま。だけど、自分に「よく頑張ったな、お疲れさま。」とよく言ってた。


5#
Kembali ke Jepang dan menempuh master program di University of Tokyo.

残念だけど、東大に行かない、そう決めたけど、代わりに京大に行く。京大の先生はもう賛成したけど、条件あるんだ。奨学金を持たないと行けないだって。しかし、今年奨学金期間もう終わったので、来年、忘れないように、申し込みしてね、だって。まあ、仕方が見つかったから、我慢するつもり。
来年、絶対に奨学金をもらって、それに日本に行く!

そう言えばさ、今年はじめてアパート(kostじゃなくて)住んでいて、新しいガットセブンのアルバムを買って、自分の化粧をして、化粧を買っていたよ。はじめてだから、すごく楽しかった。

今年が終わっていく。けど来年が待っている。
始まっていく。

this year, there are still many things that I haven’t been able to do, there are still many hopes and dreams that I haven’t been able to achieve, there are still many targets that I haven’t been able to pursue. でも、大丈夫。2020年に実現させましょう。

今年、よく頑張ったね、ナディア
お疲れさま、ご苦労様でした!
来年、もっともっと頑張しなくちゃ。日本はお前を待ってっるよ―

Comments

Popular posts from this blog

ingin berhenti

Tulisan pertama di tahun 2020 berisikan tentang luapan amarah yang tidak pernah tersampaikan kepada yang bersangkutan, tentang harapan yang entah kapan akan terwujudkan, tentang keputusasaan dan ketidakpercayaan diri yang terakumulasi dengan sangat baik. Aku marah kepada dunia. Aku marah kepada diriku sendiri. Kenapa sih manusia selalu SARA. Lemah lalu menyalahkan gender. Umur lantas menentukan bagaimana bersikap. Dan lain-lain.. Kalau lemah, ya lemah aja. Jangan bawa-bawa “aku kan cewek” untuk membenarkan ketidakberdayaan. Kalau memang enggan, ya bilang tidak mau, jangan bawa-bawa “bukan umurku melakukan ini”. Kalau tidak tahu diri, ya jangan bawa-bawa “aku sudah tua, kamu harus menghormati dan menurutiku. Aku berhak memerintahmu” untuk membenarkan kesemena-menaan. Kalau tidak tahu malu, ya jangan bawa-bawa "Aku kan bukan orang jawa" untuk memenuhi keegoisan. Ada batasannya. Garis batas yang begitu tipis.

2020: Penutup

Everyone carries their own burdens. Aku pikir bukan hanya aku, tapi semua orang juga merasakan, bahwa tahun ini adalah tahun yang cukup sulit. Setiap orang berusaha sangat keras dengan kemampuannya masing-masing untuk tetap hidup dan bernafas.  Aku ingin bercerita. Membagi kisah. Membagi beban. Tapi aku pikir aku tidak pantas mengeluh pada orang lain ketika orang lain juga memiliki kisah dan beban. Aku mencoba menahan diri agar tidak mengeluh, karena semua orang juga memiliki keluhannya masing-masing, bahkan lebih berat daripada milikku.  Aku pikir aku adalah orang yang mampu bertahan dengan sangat baik. Aku pikir aku adalah orang yang cukup lihai untuk beradaptasi dengan keadaan sulit. Aku pikir aku akan baik-baik saja. Ternyata tidak. Aku tidak baik-baik saja. Cukup banyak aku menangis, sampai kering air mataku. Aku pikir setelah tangisanku berhenti, aku akan kembali baik-baik saja.  Tapi ternyata tidak.  Aku sudah berteriak penuh amarah, sampai kering tenggorokank...

no, you're not alone

The problem is you wanna be alone, but you don’t wanna be lonely. Ada saat-saat dimana aku ingin menarik diri dari kehidupan sosial yang penuh dengan kepalsuan, lalu memilih menghabiskan waktu seorang diri. Bersenang-senang dengan dunia fantasiku sendiri lebih membahagiakan daripada harus mengenakan topeng dan berpura-pura ramah kepada semua orang. Tetapi di saat itu pula aku ingin ada seseorang yang mendekatiku dan bertanya, “ada apa?” “kamu kenapa? Sini cerita” kepadaku yang skeptis dan overthinker ini. Tentu saja aku tidak akan langsung serta-merta menceritakan semua yang mengganggu dan memenuhi pikiranku. Tentu saja pula aku akan menjawab “aku tidak apa-apa” kepada seseorang yang telah merelakan detik berharganya untuk bertanya bagaimana keadaanku. Ketika sekolah menengah pertama, aku mengenal seseorang. Selama tiga tahun berturut-turut kami ada di kelas yang sama. Aku bahkan menangis haru ketika upacara pelantikannya sebagai ketua OSIS saat...