seandainya ada orang yang mampu membaca ingatan. seandainya ada orang yang mampu membaca pikiran. kira-kira bagaimana ingatan dan pikiranku akan terbaca nantinya.
ingatan seperti apakah.
pikiran seperti apakah.
bahagia kah. menyedihkan kah.
aku bertanya-tanya.
tidak.
tidak harus orang lain yang mampu. aku sendiripun tidak apa-apa.
aku ada di duniaku sendiri. aku tidak mengijinkan siapapun masuk. bahkan untuk mengetuk pintunya pun aku tidak memperbolehkan.
ada begitu banyak pertanyaan yang aku ingin ketahui.
aku mencoba mencarinya.
aku mencoba menjawabnya.
tidak.
aku takut.
aku tidak percaya diri.
aku tidak ingin mendengar jawabannya.
aku tahu aku harus berani dan mencoba.
aku berusaha keras untuk itu.
tapi bagaimana.
harus seperti apa.
jalan yang mana.
sering aku bertanya-tanya.
mengapa sampai saat ini aku masih saja mengalami ketakutan-ketakutan semu. terus-menerus merasa tidak aman karena hal yang bahkan tidak ada.
aku terus meyakinkan diriku jika itu semua hanya sekedar skenario buruk buatan kepalaku. tapi. semakin aku meyakinkan diriku, semakin aku menjadi tidak yakin.
aku selalu bertanya-tanya.
sudahkah aku bahagia.
sudahkah aku memenuhi ekspektasiku pada diriku sendiri.
sudahkah aku menjadi seperti yang orang lain harapkan terhadap diriku.
kecewa kah mereka.
bangga kah mereka.
kecewa kah aku.
bangga kah aku. terhadap diriku ini.
lalu,
seperti apa aku di masa depan nanti?
akan menyesalkah aku?
atau akan tersenyumkah aku?
sepertinya benar, masalah yang sebenarnya memang ada padaku. orang lain tidak salah. dunia ini tidak salah.
hanya aku.
aku yang salah.
Comments
Post a Comment