Skip to main content

semua akan ada waktunya

When you feel exhausted, don't hold back, it's okay to be down -orange-
Sedang musimnya tertekan dan depresi melihat teman-teman seangkatan satu per satu mulai menyelesaikan kewajibannya di kampus. Sedang musimnya iri melihat raut bahagia teman-teman yang berhasil menanggalkan status mahasiswanya. Sedang musimnya mengeluh dan sambat karena penelitian dan skripsi belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sedang musimnya muak akan pertanyaan "semester berapa" "kapan sidang" "kapan wisuda"






Oh please. Give me a break.
Aku ingin teriak, aku ingin marah, aku ingin nangis. Aku semester berapa, kenapa aku belum juga sidang, kapan aku wisuda, those are none of your business, anyway.


Setiap orang punya perangnya sendiri-sendiri. Beban setiap orang berbeda. Kamu tidak tahu usaha apa saja, pengorbanan apa saja yang sudah mereka lakukan untuk bisa sampai di titik itu. Jangan pukul rata, jangan generalisasi. Dokter aja ada bagian spesialisasi. Fakultas aja ada jurusan, program studi sama konsentrasi. Tapi kamu masih aja menyamaratakan? Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Beda konteks.


Don't compare your life to others. There's no comparison between the sun and the moon. They shine when it's their time -magical_lady-


apa iya mahasiswa yang lulusnya lama itu selalu karena goblok? 
Tidak.
Jangan jadi narrow minded. Nanti Indonesia nggak akan pernah maju kalo isinya orang-orang seperti kamu.

Just because my path is different, doesn't mean I'm lost -ferdiriva-


Who do you think you are? Hidup ini hidup aku, apa yang aku lakukan tidak ada urusan sama kamu. Jangan sok asik, aku ngga suka. Jangan sok ngomongin etika, kalo kamu sendiri nggak punya etika. Baca situasi sebelum berkomentar, tolong. Manusia punya akal dan kecerdasan untuk berfikir, itu yang membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain.

Ohoho? Basa-basi?
Carilah hal lain. Ada banyak yang menarik daripada mencari topik yang sensitif dan justru akan menyakiti orang lain.

Garis start dan finish masing-masing orang beda.

Aku menulis ini bukan sebagai excuses dan pembelaan untuk diriku sendiri. Apapun itu, memang benar kalau aku belum bisa menyelesaikan studiku tepat 4 tahun. Dan aku minta maaf untuk itu.

Dipikir aku ngga berusaha?
I did.
I tried.
I do.
I always do. 

Dipikir aku nggak tertekan apa setiap dateng ke sidang atau wisuda temen seangkatan? Dipikir aku nggak rendah diri apa setiap ketemu temen yang sudah bebas finansial dan nggak merepotkan keuangan orang tua lagi?


Aku mungkin tertawa. Aku akan selalu jadi anak berisik dan mudah tertawa. Tapi kamu tidak tahu kan, apakah aku benar-benar tertawa? Ah kurasa kamu pun tidak peduli.


Setiap orang merasa beban dan tanggung jawabnyalah yang paling berat. Of course they do. Karena setiap orang adalah tokoh utama dalam kisahnya masing-masing.


Capek boleh, tapi jangan berhenti -mas jodie-


Karena yang paling kuat pun juga punya kelemahan. Karena yang paling berani pun punya rasa takut.

Ada saat-saat dimana seseorang hanya ingin bercerita dan didengarkan. Ada saat-saat dimana seseorang hanya ingin berkeluh kesah.
Dengarkan saja celotehannya.
Tanggapi saja lelucon yang dia buat tentang dirinya sendiri.
Jangan ditegur, jangan dimarahin, jangan dikomentari.
Diam dan duduk saja yang manis.

Kehadiran teman bicara saja sudah sangat menyemangatinya. All you need to do just tepuk pundaknya dan bilang, "you're not alone and you are not the only one" "hey, jangan berhenti, you can do it! semangat! you almost there".

Don't let your mind focus on other's achievements. People are graduating, people finally get their career, people finally got engaged. If your mind focuses on others, your mind will eventually forget about what's on your plate. Be grateful, not everyone survives until where you stand -mas Armand-

Ya.
Semua akan ada saatnya.

Comments

Popular posts from this blog

そして、生きる

di pagi buta ini aku kembali membaca tulisan yang aku buat pada bulan Desember tahun 2014. dimana Rangga bilang, aku adalah anak yang gigih, karena selalu melakukan sesuatu yang disukai dengan 1000% usaha. Rangga adalah awal.  Pemilik Nirmala adalah proses.  dan aku akan menentukan akhirnya. Philip Dormer Stanhope, Earl of Chesterfield once said,   "It's important to have the ability to distinguish between impossible and possible..." melepaskan dan merelakan bukan berarti kegagalan. melepaskan dan merelakan juga bagian dari belajar. keberanian memang dibutuhkan untuk tetap bertahan. hanya orang-orang gigih dan penuh tekad yang mampu bertahan. tapi keberanian juga dibutuhkan ketika merelakan dan bergerak maju.  tidak mudah untuk memutuskan mengambil satu dua langkah ke depan dari tempat awal bertahan. terutama ketika ada begitu banyak perjuangan dan usaha yang dikerahkan untuk sampai di tempat itu. ada kalanya kita harus menyadari kapan waktunya untuk bertahan dan kap...

untuk Dany di surga

ini sudah hampir seminggu setelah kepergianmu... takkan selamanya, tanganku mendekapmu. takkan selamanya, raga ini menjagamu. Seperti alunan detak jantungku, tak bertahan melawan waktu dan semua keindahan yang memudar atau cinta yang telah hilang... lagu ini.. lagu yang dimainin pas Kirana kemaren. Waktu semuanya belum berubah. Waktu aku masih bisa ngeliat kamu ketawa. You’re gone too soon dan... Rest In Peace Dany Candra Kurniawan.  “Mas Dany kecelakaan mbak pulang dari Kirana kemaren. Meninggal.....” DANY? Kamu beneran udah meninggal? Aku nggak percaya. Aku nggak mau percaya. Bilang kalo mereka semua bohong soal kamu Dan! Bilang ke aku itu semua cuma bohong! Kamu masih sehat kan? Kamu besok masuk sekolah kan? Kirana kemaren kamu masih ngobrol sama aku. Kamu masih minta difoto sama aku. Kok secepet ini? Aku nggak percaya. Aku belum mau percaya. Tolong bilang kalo semua ini bohong... Nanti nggak ada yang bilang, “aku kan kereeeen” lagi di kelas. Nggak...

pulang ke rumah

Rumah? Sebenernya apasih yang bisa disebut rumah itu. Bangunan beratap dengan kasur bantal dan guling di dalamnya? Atau apa? Sebenernya apa yang bisa dan layak aku sebut sebagai rumah? Kriteria apa yang memenuhi untuk kemudian bisa disebut rumah. Dan ketika aku bilang, “I wanna go home,” sebenernya ‘home’ seperti apa yang ingin aku tuju? Walaupun aku masih belum mampu menjawab pertanyaan yang aku ajukan sendiri, aku rasa tidak semua tempat bisa disebut rumah, dan tidak semua tempat akan terasa seperti rumah. Dan aku pikir, kalian juga setuju. Masafin bilang, aku selalu susah buat diajak kumpul, merapat menuju keramaian dan gelak tawa. Masafin bilang aku ngga pernah berubah. Selalu aja bermasalah setiap ada kumpul-kumpul. Dia bilang aku selalu malas bersosialisasi, aku tidak mau hidup di luar duniaku, aku tidak mau berinteraksi selain dengan duniaku. Aku juga tidak tahu. Tidak tahu mungkin memang bukan jawaban yang diinginkan ketika ada pertanyaan. Tapi sejauh ini, a...