Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

andai aku cantik.....

Sebelum aku benar-benar menuangkan isi pikiranku dalam tulisan ini. Aku berharap apa yang aku pikirkan hanyalah perasaanku semata. Semata-mata perasaan hanya karena pemikiran aneh dan semoga tidak benar-benar terjadi seperti apa yang aku pikirkan. Tapi pikiran ini cukup menggangguku. Dan kamu, tidak, tidak hanya kamu, tapi kalian semua yang membaca tulisan ini harus tau apa saja yang menggangguku. Andai aku cantik. Bukan. Ini bukan karena aku tidak mensyukuri apa yang sudah Allah berikan padaku. Tapi pemikiran “andai aku cantik” ini terus-menerus memenuhi pikiranku dan mulai terasa mengganggu. Aku terlahir seperti ini. Tidak cantik. Tidak pintar. Tidak memiliki kelebihan apapun yang bisa dibanggakan. Aku tidak memiliki sesuatu yang membuat mereka dengan lantang berkata dan mengumandangkannya pada dunia, “aku bangga punya Nadia. Aku bangga ada Nadia disini. Dan aku bangga dari sekian ratus juta penduduk Indonesia, aku diberi kesempatan mengenal Nadia”.  Andai aku cantik. ...

berhenti nyaman

Tempat ini tidak lagi nyaman tanpa kamu, sepertinya. Semuanya berubah. Tempat ini jadi terasa menyesakkan. Iya, tempat ini. Yang selalu aku anggap tempatku pulang. Yang selalu aku anggap tempatku berlari dari kenyataan. Yang selalu aku anggap rumah kedua. Kenapa aku seperti tidak ada artinya? Kenapa sekarang semua terasa sangat asing? Kenapa aku merasa semua berbeda semenjak kamu pergi?

jangan jadi annoying

Katanya ngga boleh ngegantungin kebahagiaan kita sama orang lain. Karena emang bahagia harusnya kita sendiri yang nyiptain. Mau milih bahagia atau bermuram durja juga murni pilihan kita sendiri. Aku ngga peduli gimana kamu sama dia. Kamu bilang kamu udah diminta langsung buat jadi mantu sama orang tuanya juga aku ngga peduli. Kamu bilang kamu selalu diajakin kumpul sama keluarganya atau dia selalu diajakin kumpul keluargamu aku juga ngga peduli. Kamu sama dia saling panggil kakak adek kaya orangtua kalian juga aku seriusan ngga peduli. Kalo udah ngomongin jodoh, udah aku angkat tangan. Seberharap apapun aku pingin masafin jadi jodohku, jadi temen hidupku di masa depan, jadi pendamping saat aku lanjut usia, seberharap apapun aku, itu cuma harapan. Aku ngga tau apa yang bakal Allah siapkan buat aku sama masafin. Entah nantinya bakal beneran jodoh (aaamiiiin) atau entah ternyata kami sudah punya jodoh masing-masing, disikapi dewasa ajalah, sama-sama berusaha, kalo memang buka...