Skip to main content

Memori Putih Abu-Abu #8: XII IPA 3's ART EXHIBITION

XII IPA3 2012-2014
PROUDLY PRESENTS:

ULET API
ART EXHIBITION

come on, get in and vote your favorite picture!



Hai.
Postingan kali ini mau nyeritain tentang pameran lukisan yang diadain sama kelasku di hari keempat ujian praktek.
Persiapannya serabutan.
Ngelukisnya juga serabutan.
Tapi hasilnya........ammmmmmmaziiiinggggggggggg.

kami mengangkat tema seni tradisional yang modern (?), atau kerennya disebut seni kontemporer, dengan dekorasi pameran mirip colosseum Roma dengan dominasi warna biru dan putih. menggunakan lighting serta backsound yang membuat pengunjung merasa seperti berada di dalam diskotik.

Kalo kelas-kelas lain dari sebelum liburan semester ganjil udah pada mulai ngerjain lukis kaca, kalo kelasku....belum apa-apa, bahkan H-1 jam pameran pun masih ada lukisan yang belum selesai dipigurakan. Patcrapat ncen arek-arek iki. Kalo kelas-kelas lain kelebihannya kekompakan, kebersamaannya, kalo kelasku.....the power of kepepetnya. Serius. survey sudah membuktikan kalo ke-kreatifitasannya anak-anak sangat super waktu udah mendekati deadline. Believe or not, believe saja. wkwkwDi saat kelas lain pada nambah tulisan ‘free snack’, ‘free ice cream’ atau ‘free gift’ di brosur pamerannya.....kelasku cuma nambah tulisan ‘free entry’ -___- dan berani-beraninya nyetak poster pameran buat di tempelin di mading kesiswaan. Berani-beraninya -___-

Di saat kelas lain pada dengan sangat baik hati membagikan makanan gratis kepada para pengunjungnya.....kelasku justru dengan sangat liciknya nyembunyiin sebagian kecil puding susunya supaya nggak cepet abis biar bisa dimakan sendiri -_- jadi yang dikasih puding ya cuma pengunjung yang datang awal sama guru-guru, selain itu....ya cuma dapet permen. maafkan atas kekikiran kita ya adek-adek....
Dan mungkin, kita satu-satunya kelas yang menyediakan private room buat ganti baju. Ayo tepuk tangan dulu :v

Jadi....begitu pengunjungnya masuk, mereka bakal disuguhi katalog pameran yang isinya gambar lukisan disertai nama pelukisnya. Lukisan di dalem ruangan emang disengaja tanpa nama, cuma dikasih nomer absen aja. Kenapa? Soalnya nantinya, pengunjung bakal dikasih 3 bintang buat ngevote lukisan yang nggak ada namanya itu. Ada juga pengunjung yang nakal.....bukannya ngevote lukisan, tapi malah ngevote fotonya anak-anak yang ditempel di mading – atau ada juga yang nyolong bintang lukisan lain buat dipindahin ke lukisan yang dia suka. Nakal -__-
habis itu nanti ada monitor yang nampilin foto-foto anak-anak mulai dari awal kelas 11 sampe sekarang. Barulah mereka masuk ke semacam lingkaran tinggi kaya colosseum roma yang nampilin lukisan-lukisan. Habis itu baru deh dikasih snack dan disilahkan untuk nulis pesan kesannya.

buat kalian yang nggak bisa dateng ke pameran kami, nih, aku kasih foto lukisan kacanya anak-anak... hehe
happy watching!
AYU NUR AZIZAH

KARMELIA ANDYNA VIRGANI

HOLIF FITRIYAH

IDO WIDYA YUDHATAMA

AMIR FAHMI

NADIA ALIYATUL IZZAH

YUNI RIBTI FITRIYANI
AKBAR FATHONI

BETA RIANUL S

ANJUMANDA MARTHA S

DANIAL DICKY K

FIRAS RAHMAD HIDAYATULLAH

LAILATUL BADRIYAH

NADYA MARDIANA

ANGGI NOFIAN PRATIWI

NATHANIA PUTRI AMANDA

CAHYO SULUK ROMADHON

IVAN EKA HARIANSYAH

AYU FARDIANA WIJAYANTI

MIRA WARDINA GHASSANI

NOVITA CAHYATUL URIYAH

IRSYAVINA NABILA

BINTANG SATYA PRADIPTA

ANDINI DWI AGUSTIN

ANDRIAWAN BAYU PRAMANA

HADIID HAIDHAR HARTONO

DZAKI NUZULI FIKQRIAZMI

DEVI DWI KRISTANTI

DIDIT FACRI PRASOJO

FATHONI WAHYUDI

JUSTICIA PUSPA

M. ARDHI PRAKASA

DITYA DWI NUGROHO

bisa dilihat dari hasil bintang.....maka lukisan yang paling favorit menurut pengunjung adalah milik dzaki sama firas. awesome. mereka cowok tapi lukisannya zzzuuuuppppperrrr.

this is an amazing day to remember.
Seneng deh pamerannya sukses.
Nggak sia-sia begadang ngerjain lukisan. Nggak sia-sia berat-berat nggotong lukisan buat ngepigura. Nggak sia-sia ngorbanin waktu, tenaga sama duit. Nggak sia-sia riwa-riwi sekolah-rumah buat nyiapin pameran. Nggak sia-sia ngabisin tinta banyak buat ngeprint. Nggak sia-sia nyiapin pameran sampe nggak makan nggak mandi. Nggak sia-sia sampe tengah malem di sekolah...nggak sia-sia J
Thank you rek. Terima kasih buat kerjasamanya. Maaf aku bawel cerewet ya waktu nyiapin pameran hehe. Arigatou :)

Comments

Popular posts from this blog

canggung

Ternyata adanya jarak dan waktu yang mengisi kekosongan bisa menciptakan emosi yang dinamakan canggung. Aku sebenernya nggak tau sih, apakah canggung ini bisa dikategorikan sebagai bentuk emosi. Tapi ya, menurutku termasuk, karena melibatkan perasaan dan pemikiran. Hati dan otak turut serta dalam membentuk suasana ini. Aku pernah punya teman-teman akrab. Akrab sekali. Sampai semua hal aku ceritakan. Sampai tidak ada hal yang terlewatkan untuk aku sampaikan. Akrab sekali sampai hampir selalu bersama. Tapi kemudian terpisah dan berakhir canggung ketika akhirnya bertemu kembali. Jarak yang membentang mengisi kekosongan dan muncullah rasa itu. Canggung. Dulu, sih, inner circle. Sekarang?  Mohon maaf. あのう、すみませんが、今ちょっと…。 違うよ! Aku tidak menyalahkan jarak. Karena jarak sebenarnya tidak akan berarti jika diisi dengan komunikasi yang baik. Tapi aku tidak pandai menjaga komunikasi. Satu per satu teman akrab berakhir menjadi teman yang pernah akrab. Kalo lagi senggang aja bar...

semua akan ada waktunya

When you feel exhausted, don't hold back, it's okay to be down -orange- Sedang musimnya tertekan dan depresi melihat teman-teman seangkatan satu per satu mulai menyelesaikan kewajibannya di kampus. Sedang musimnya iri melihat raut bahagia teman-teman yang berhasil menanggalkan status mahasiswanya. Sedang musimnya mengeluh dan sambat karena penelitian dan skripsi belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sedang musimnya muak akan pertanyaan "semester berapa" "kapan sidang" "kapan wisuda"

Rangga Adriatmoko

Cause as long as you keep it as a secret, it’s gonna be okay... Aku melihatmu mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak dengan perpaduan warna merah-hitam-putih, celana jeans hitam serta sepatu kets putih dan menenteng sebuah gitar listrik. Sepertinya, kamu sedang bersiap-siap untuk naik ke atas panggung.  Aku terpaku.  Ah, kamu tampak begitu tampan.  Kau tampaknya memang bukanlah sosok yang pantas untuk diabaikan. Dan aku, tak sedikitpun mengalihkan padanganku ke arah lain selain ke arahmu. Tak peduli seramai apa suasana disini, yang aku ingin hanyalah memandangmu.  Iya, cukup kamu. Tepuk tangan riuh mengakhiri penampilanmu yang memukau itu. Semua penonton bersorak-sorai meneriakkan namamu. Dari atas panggung itu, kulihat kamu tersenyum, tersenyum manis sekali. Aku menatapmu lama.  Pikiranku sepenuhnya tersedot oleh asa tentangmu.  Aku terhipnotis.  Kamu tahu, bagiku, tak ada yang lebih indah dibandingkan dengan ini. Bahkan hingga kamu meletakkan gitarm...